1 research outputs found
HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KONSEP DIRI DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA WANITA
Salah satu masalah yang sering dihadapi pada masa remaja adalah kurang
bisa menerima keadaan fisik. Memang memiliki tubuh ideal adalah dambaan bagi
siapapun baik pria maupun wanita. Disisi lain wanita yang mengalami obesitas sangat
mungkin merasa canggung untuk berinteraksi dengan orang lain, karena keadaan
dirinya terutama keadaan fisik. Hal ini tentu berkaitan dengan konsep diri individu
tersebut yaitu bagaimana individu memandang dirinya sendiri baik itu fisik,
kepribadian, motivasi, kelemahan, kepandaian dan kegagalan. Individu yang
memiliki konsep diri yang positif akan mampu memandang dirinya sendiri secara
positif kelebihan maupun kekurangannya, sehingga individu tersebut tidak canggung
dalam pergaulan sosial, mereka mampu melakukan penyesuaian sosial. Sebaliknya
remaja yang memiliki konsep diri yang negatif akan merasa kesulitan dalam
penyesuaian sosial karena memandang dirinya secara negatif sehingga sangat
mungkin mereka larut dalam masalahnya, remaja tersebut merasa minder dan
menarik diri dari pergaulan, sehingga sangat mungkin berdampak pada terhambatnya
individu dalam memenuhi harapan dan tuntutan sosial atau penyesuaian sosial.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara obesitas dengan konsep diri dan penyesuaian sosial. Hipotesis yang
penulis ajukan adalah: a) ada hubungan negatif antara obesitas dengan konsep diri
pada remaja wanita. b) ada hubungan negatif antara obesitas dengan penyesuaian
sosial pada remaja wanita. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang bertempat
tinggal di Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung berjumlah 55 orang
dengan ciri-ciri : a) remaja usia 14 – 22 tahun; b) jenis kelamin wanita; c) memiliki
indeks massa tubuh (IMT) ³ 23,0. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah incidental purpossive non random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala konsep diri dan skala penyesuaian sosial.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi rpar-xy1 =
-0,300; p=0,024 (p < 0,05), hal ini berarti hipotesis yang diajukan diterima yaitu ada
hubungan negatif yang signifikan antara obesitas dengan konsep diri. Semakin tinggi
obsesitas maka akan semakin rendah konsep diri. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai koefisien korelasi rpar-xy2 = -0,503; p=0,000 (p < 0,05), hal ini berarti
hipotesis yang diajukan diterima yaitu ada hubungan negatif yang sangat signifikan
antara obesitas dengan penyesuaian sosial. Peranan atau sumbangan efektif obesitas
terhadap konsep diri sebesar 9,027% dan sumbangan efektif obesitas terhadap
penyesuaian sosial sebesar 25,263%.
Hasil perbandingan skor empirik menunjukkan bahwa konsep diri tergolong
tinggi dengan rerata empirik (RE) = 151,473 dan rerata hipotetik (RH) = 120. Hasil
perbandingan skor empirik menunjukkan bahwa penyesuaian sosial tergolong tinggi
dengan rerata empirik (RE) = 108,818 dan rerata hipotetik (RH) = 90. Sedangkan
obesitas pada subjek penelitian tergolong sedang, didasarkan atas norma kategorisasi
dengan menggunakan perhitungan IMT (Indek Massa Tubuh)